my sun

Kamis, 13 Juli 2017

Dik










Aku menulis ini sambil melihat potret tentangmu
Aku sedikit menyesal
Terakhir kali kita bertemu
Aku memarahimu
Bukan tanpa sebab
Karena kamu meninggalkan kewajibanmu
Hari-hari sebelum kepergianmu
Tingkahmu sangat menyebalkan
Membuat semua orang kelimpungan
Terlebih aku yang tidak pernah absen memarahimu
Yah..baru itu yang bisa kulakukan
Agar kelak kamu tidak menyesal
Dik..
Meski kita tidak dilahirkan dari rahim yang sama
Masih kah kau ingat
Aku yang menggantikan celanamu saat kau ngompol
Yang merapikan dan mencuci pakaianmu
Yang membuatkan makanan saat lapar
Yang mencemooh dan membulimu
Kenakalan yang kita lakukan bersama
Semua itu lebih baerharga ketimbang apapun jua
Buatku
Betapa saat kamu gak disini
Aku kehilangan
Jagoan, striker handal
Yang selalu nangis kalau berantem sama teman
Yang tidak berani menghadap guru buat bayar spp
Yang takut kegelapan
Dan takut sendirian
Namun, di tempat yang jauh
Kamu harus menjadi orang baik
Dimana orang butuh kamu
Kamu ada buat mereka
Dimana orang tuamu
Mengeluh
Kamu akan dengan senang hati mendengar dan menghilangkan keluh kesahnya
Dimana islam menantimu sebagai seorang
Yang akan menegakkan panji suci
Dengan tangan kecilmu
Yang kelak tangan kecil itu akan menggenggam beban yang amat berat
Jadi
Anggaplah perpisahanmu dengan kami
Sebagai penguat
Kamu harus lebih kuat lagi
Dengan ditempa
Dengan siraman rohani setiap hari
Agar kamu tidak pernah lupa janjimu pada-Nya
Alastu birobbikum qolubalaa sahidna
Dan kelak jangan lupa
Dengan aku, dan mereka
Yang selalu berada dibelakangmu
Menunggu saat puncak
Bukan semata didunia
Tapi puncak tertinggi lebih ari jagat raya ini
Puncak keharibaan yang maha kuasa
Disana ada keridhoannya...
Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

si antagonis

belajar jadi tokoh paling antagonis sampai buat orang jadi lari ketakutan hampir mati si antagonis ini tak pernah hilang akal buat orang...