Aku menulis ini sambil melihat
potret tentangmu
Aku sedikit menyesal
Terakhir kali kita bertemu
Aku memarahimu
Bukan tanpa sebab
Karena kamu meninggalkan
kewajibanmu
Hari-hari sebelum kepergianmu
Tingkahmu sangat menyebalkan
Membuat semua orang kelimpungan
Terlebih aku yang tidak pernah
absen memarahimu
Yah..baru itu yang bisa
kulakukan
Agar kelak kamu tidak menyesal
Dik..
Meski kita tidak dilahirkan
dari rahim yang sama
Masih kah kau ingat
Aku yang menggantikan celanamu
saat kau ngompol
Yang merapikan dan mencuci
pakaianmu
Yang membuatkan makanan saat
lapar
Yang mencemooh dan membulimu
Kenakalan yang kita lakukan
bersama
Semua itu lebih baerharga
ketimbang apapun jua
Buatku
Betapa saat kamu gak disini
Aku kehilangan
Jagoan, striker handal
Yang selalu nangis kalau
berantem sama teman
Yang tidak berani menghadap
guru buat bayar spp
Yang takut kegelapan
Dan takut sendirian
Namun, di tempat yang jauh
Kamu harus menjadi orang baik
Dimana orang butuh kamu
Kamu ada buat mereka
Dimana orang tuamu
Mengeluh
Kamu akan dengan senang hati
mendengar dan menghilangkan keluh kesahnya
Dimana islam menantimu sebagai
seorang
Yang akan menegakkan panji suci
Dengan tangan kecilmu
Yang kelak tangan kecil itu
akan menggenggam beban yang amat berat
Jadi
Anggaplah perpisahanmu dengan
kami
Sebagai penguat
Kamu harus lebih kuat lagi
Dengan ditempa
Dengan siraman rohani setiap
hari
Agar kamu tidak pernah lupa
janjimu pada-Nya
Alastu birobbikum qolubalaa
sahidna
Dan kelak jangan lupa
Dengan aku, dan mereka
Yang selalu berada dibelakangmu
Menunggu saat puncak
Bukan semata didunia
Tapi puncak tertinggi lebih ari
jagat raya ini
Puncak keharibaan yang maha
kuasa
Disana ada keridhoannya...
Aamiin