my sun

Minggu, 11 Juni 2017

Cahaya itu










Gelas-gelas kaca yang rapuh
Membawaku kedalam peluh
Aku termangu melihat sosok yang kejam dalam diriku
Dalam sudut gelap mataku
Tersimpan nanar
Terkadang aku seperti musang yang pura-pura mati
Tapi memangsa kala mangsa kian dekat
Aku berdau dengan waktu
Berjalan dalam riuh
Dan terpaku
Satu sudut membuatku tak bergerak
Mungkin karena sempit
Aku terseduut
Satu langkah alam deretan makna kian kabur
Akupun duduk dan terdiam
Kupandangi lekat-lekat sudut ruangan itu
Penuh debu
Lantas ku melihat keatas
Seberkas cahaya seolah tersenyum padaku
Aku jadi malu
Ia seoalah maklum tapi aku tetap saja malu
Lantas kutatap dalam-dalam cahaya itu
Lambat laun ia menyinariku penuh
Silau
Cahayanya membuatku kacau
Tapi aku jadi tahu
Cahaya itu menungguku
Datang dan bersimpuh seluruh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

si antagonis

belajar jadi tokoh paling antagonis sampai buat orang jadi lari ketakutan hampir mati si antagonis ini tak pernah hilang akal buat orang...